Wednesday, November 26, 2008

curhat mocca waktu d korea....(esklusif ieu mah bel)

Swinging Friends, seperti yang sudah dituliskan di awal dan tentu sudah kita ketahiu bersama bahwa Mocca baru saja mengisi suatu acara atau festival terkemuka di negeri yang terkenal dengan ginsengnya yaitu Korea dan mendapatkan sambutan luar biasa antusias dan menggebu-gebu dari para Swinging Friends kita yang sipit-sipit disana. Hal tersebut merupakan suatu penghargaan besar yang tak akan terlupakan oleh para personil Mocca yang mengaku baru pertama kali menginjakan kakinya di Negara “Jamu Kuat” itu (apeuu). Namun di luar gig tersebut pun banyak sekali terdapat pengalaman-pengalaman menarik yang dialami oleh Arina, Riko, Indra, Toma dan para kru yang turut menemani mereka dengan setia. Yuk marii, kita tanyakan langsung pada mereka. Duduk yang manis dan perhatikan ya adik-adik…hehehe.

Pengakuan Indra:

Indra yang dikenal sebagai mahluk Karnivora di Indonesia, ternyata terluluhkan oleh makanan organic khas Korea yang diakuinya sangat enak. Indra mengaku bisa menghabiskan satu kebun sayuran bila disajikan khas negeri yang cuacanya dingin ini. Jangan-jangan Indra memang ada keturunan kambing nih (hiiii). Selain itu, Indra sangat menikmati suasana pemukiman setempat yang asri. “Disana juga banyak sampah sih, tapi da ga tau perasaan suasananya tu enak aja. Mungkin karena cuacanya yang dingin juga kali yah.”, tutur Indra yang terlihat semakin gendut saja setelah kepulangannya dari Korea itu. Mengenai acaranya sendiri, Indra sangat tersanjung oleh pelayanan para penonton maupun panitia sendiri. Orang-orangnya dikenal santun dan ramah ujarnya.

Keharuan Riko:

Sang gitaris kita yang kini sering terlihat berkacamata ini menuturkan keharuannya melihat antusiasme masyarakat negeri orang-orang sipit ini menyambut Mocca. Semuanya itu membuat dirinya tersanjung. “Di Indonesia aja ga segininya”. Akui Riko yang senang mengoleksi gitar ini. “Sampai-sampai Di sesi tanda tangan tu mesti dihentikan karena penonton yang terlalu membludak membuat antrian sangat panjang”. Tambahnya. Panitia yang bertugas menemani Mocca saat di luar panggung pun disanjungnya sangat ramah dan setia dengan tingkah-tingkah mereka yang aneh. Pelayanannya sangat maksimal, mulai dari menemani mereka kemanapun mereka pergi, membantu mereka berbicara, sampai menjaganya dari ledakan fans yang membludak di sana. Satu saat, Riko sempat meminta sang guide untuk menemaninya makan dan nongkrong-nongkrong di jalan-jalan trotoar kota, namun ditolaknya - secara halus - karena menurutnya, Mocca di sini sangat disegani (Korea), jadi menurutnya ditakutkan bisa menurunkan kesan pada Mocca itu sendiri. Wah, apa memang sehebat itu Mocca di sana?. Yang jelas kita tahu sendiri kenapa alasannya.

Cerita Arina:

Dihari terakhir setelah selesai manggung, para personil Mocca mengadakan sesi buang-buang uang atau yang kita sebut “berberlanja”. Maklum, teman-teman mereka di Tanah Air ni menantikan mereka dengan harapan untuk membawa sedikitnya buah tangan asal Korea dari Mocca, hehehe. Singkatnya, ketika sedang berjalan-jalan di pusat kota yang gemerlap dengan lampu-lampu malam yang menghibur hati. Di sebuah pusat perbelanjaan yang mulai sepi karena malam yang semakin larut, Arina yang sedang asik memandangi beraneka suguhan yang ditawarkan para penjajak dagangan dikejutkan dengan sapaan mas Budi sang menejer tersayang yang sekonyong-konyong. “Saya kaget dong. Jadi saya samperin aja deh”, ujar Arina yang ditemui bersama personil Mocca lainnya (minus Toma) di markas besarnya Mocca Jln. Sidomulyo 36 oleh koresponden kami beberapa waktu ini. Saat Arina mendatanginya, mas Budi pun langsung mengarahkan jari telunjuknya pada sebuah layar televise mini yang terpasang pada sebuah etalase toko di dekatnya. Dan tanpa terselang waktu yang lama, Arina menjerit histeris layaknya seekor ikan yang sedang dikejar buaya (euu, emang ikan bisa teriak ya?). Arina mengaku tidak dapat menahan dirinya ketika apa yang dia dengar pada tayangan iklan di layar televisi mini tersebut memakai lagu “buddy zeus” ciptaannya sebagai sound track dari iklan tersebut. Satu tindakan wajar mungkin, namun kehisterisannya tersebut sontak membuat pemilik toko geram dan mengusir si pengacau itu (Arina) dari depan tokonya tersebut. Aduh-aduh, pesan untuk mas Budi untuk sesi jalan-jalan di lain waktu yaitu: jangan lupa menyiapkan suntikan pembius sebagai tindakan prefentif bila terjadi peristiwa serupa pada Arina. Hahahaha….

(Themiemie)